Juli 2024 Sulut Inflasi YoY 4,03 Persen, Daging Babi dan Beras Pendorong Terbesar Sedangkan Cabai Rawit Deflasi (mtm) 0,11 Persen

Manado, koranamanadonews.com- Pada Juli 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) sebesar 4,03 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,31. Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Minahasa Selatan sebesar 6,68 persen dengan IHK sebesar 108,77 dan terendah terjadi di Kota Manado sebesar 2,65 persen dengan IHK sebesar 105,77.

Kepala BPS Provinsi Sulawesi Utara, Aidil Adha, mengatakan, Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran.

Bacaan Lainnya

“Naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 10,90 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,12 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,12 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,67 persen; kelompok transportasi sebesar 1,01 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,18 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,57 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,86 persen,” jelas Aidil, dalam rilis berita resmi statitik, Kamis,(01/08/2024).

Lanjutnya, sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,06 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,60 persen; dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,82 persen.

“Deflasi month to month yang terjadi pada bulan Juli, disebabkan terutama karena Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau mengalami deflasi 0,52 persen dan merupakan yang terbesar dari 10 kelompok lainnya. Andil inflasi kelompok ini sebesar -0,17 persen.

Jika dilihat dari jenis komoditas, yang menjadi pendorong utama inflasi adalah Daging Babi sebesar 0,13 persen, Tomat 0,11 persen dan Air Kemasan 0,06 persen. Sedangkan komoditas penahan inflasi terbesar adalah cabai rawit -0,61 persen, bawang merah -0,13 persen dan bawang putih -0,03 persen.

Sedangkan secara year on year, komoditas pendorong inflasi terbesar yaitu Daging Babi sebesar 1,15 persen, beras 0,78 persen dan tomat 0,52 persen. Sementara komoditas penahan inflasi terbesar yaitu Ikan Cakalang -0,09 persen, Ikan Malalugis -0,09 persen dan Ikan Tude -0,08 persen.

Kota Manado dan Kabupaten Minahasa Utara pada bulan Juni 2024 sama-sama mengalami deflasi 0,05 persen, sedangkan Kabupaten Minahasa Selatan terjadi deflasi 0,30 persen dan di Kota Kotamobagu deflasi 0,43 persen.

Secara year on year, inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Minahasa Selatan sebesar 6,68 persen, kemudia Minahasa Utara 6,65 persen, Kota Kotamobagu 3,85 persen dan Kota Manado 2,65 persen.

“Jadi, tingkat deflasi secara month to month (m-to-m) Provinsi Sulawesi Utara bulan Juli 2024 sebesar 0,11 persen, dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 0,47 persen,” ujar Aidil. (theo)

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *