Pertemuan strategis ini menjadi wujud nyata sinergi lintas sektoral antara Pemerintah Daerah, Bank Indonesia, dan para pemangku kepentingan dalam merespons dua tantangan utama ekonomi daerah: stabilitas harga pangan dan percepatan adopsi sistem keuangan digital.
Dalam sambutannya, Wali kota Kotamobagu Wenny Gaib menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan HLM ini yang merupakan wadah diskusi bersama dalam menentukan langkah strategis pengendalian inflasi dan akselerasi digitalisasi di Kotamobagu. “Jadi fokus Pemerintah Kota Kotamobagu ke depan adalah untuk peningkatan literasi masyarakat dan optimalisasi Kerja Sama Antar Daerah (KAD) untuk memastikan ketersediaan pasokan,” ungkap Wali Kota.
Dalam rangka mendukung upaya akselerasi digitalisasi di Kotamobagu, pada kegiatan HLM ini juga dilakukan launching Aplikasi Sahabat Pajak, sebuah inovasi digital yang dirancang untuk mempermudah akses dan pelayanan perpajakan daerah secara lebih efisien, transparan, dan terintegrasi.
Peluncuran aplikasi ini merupakan langkah konkret Pemerintah Kota Kotamobagu dalam memperkuat ekosistem digital daerah, sekaligus meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam pemenuhan kewajiban pajak secara mandiri dan real time.
Senada, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara Joko Supratikto dalam pemaparannya menegaskan bahwa pengendalian inflasi saat ini tidak lagi dapat dilakukan secara sektoral dan reaktif, melainkan memerlukan sinergi yang proaktif, terukur, dan berbasis data.
Ia menjelaskan bahwa Bank Indonesia bersama TPID mendorong penerapan strategi 4K, Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif, sebagai kerangka utama pengendalian harga di daerah.
Salah satu pendekatan utama yang terus dikembangkan adalah penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) melalui Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP), operasi pasar murah, dan pembentukan kerja sama antar daerah (KAD) sebagai respons atas ketimpangan pasokan dan disparitas harga antar wilayah.
“Dalam konteks ini, Kota Kotamobagu telah menjalin kerja sama dengan kabupaten pemasok seperti Bolaang Mongondow serta beberapa wilayah di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan untuk menjamin kesinambungan suplai komoditas strategis seperti beras, cabai rawit, dan bawang merah,” ucap Joko.
Turut hadir dan memberikan pemaparan mitra strategis Kepala BPS Kota Kotamobagu, Jasni Makalunsenge, M.Si dan Pimpinan BULOG Cabang Bolaang Mongondow Ismail Azis G., yang menyoroti peran BPS dan BULOG dalam mendukung pengendalian inflasi dan ketahanan pangan di daerah.
Dalam pemaparannya, Kepala BPS menegaskan fungsi vitalnya sebagai penyedia data statistik resmi yang akurat dan kredibel, yang menjadi landasan utama bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang berbasis bukti dan tepat sasaran, terutama dalam membaca tren inflasi dan dinamika harga komoditas.
Sementara itu, Pimpinan BULOG menjalankan peran strategis sebagai pelaksana kebijakan stabilisasi harga melalui pengelolaan cadangan beras pemerintah, intervensi pasar, serta distribusi pangan pokok ke seluruh lapisan masyarakat.
Seluruh agenda dalam HLM ini menjadi bukti bahwa sinergi antara TPID dan TP2DD tidak hanya memperkuat respons kebijakan dalam jangka pendek, tetapi juga membentuk fondasi ekonomi daerah yang lebih resilien dalam jangka panjang. Bank Indonesia berkomitmen untuk terus mendampingi pemerintah daerah melalui dukungan teknis, penguatan kapasitas kelembagaan, serta fasilitasi inovasi dalam pengendalian inflasi dan digitalisasi sistem keuangan lokal.
Dengan kerja sama yang erat, kebijakan yang terkoordinasi, serta semangat kolaborasi yang kuat, Kota Kotamobagu diyakini mampu menjadi daerah yang tangguh, adaptif, dan berdaya saing ditengah dinamika ekonomi global yang penuh tantangan.(ferry)