“Nominal transaksi menggunakan QRIS di Talaud dari Januari hingga September 2025 mencapai lebih Rp22.939.271.808 ,” jelas Kepala KPw BI Sulut Joko Supratikto.
Joko mengatakan bahwa BI Sulut terus mendorong penggunaan QRIS dapat dilakukan di Tanah Porodisa. Sebab penggunaan QRIS lebih memudahkan, efektif, dan dapat menghindari penggunaan uang palsu.
“Kita dorong supaya masyarakat Sulawesi Utara termasuk di kepulauan semakin melek digitalisasi,” pungkas Joko.
Sementara, pemilik rumah makan Pondok Bakar Rica Melonguane, Sundari mengakui penggunaan QRIS semakin diminati oleh pembeli. Menurutnya, ketika transaksi QRIS dilakukan maka dia terhindar dari uang palsu.
“Kemudian uangnya langsung masuk di rekeningnya, saya tidak repot-repot siapkan uang kembaliannya juga,” kunci Joko.(fer/adv)






