Serunai 2025 Resmi Dilaunching,BI Sulut Layani Penukaran Uang Baru, Joko Supratikto : Masyarakat Diberikan Kemudahan, Tak Harus Bawa Tunai, Bisa Gunakan Transaksi Digital QRIS 

Kepala Perwakilan BI Sulut, Joko Supratikto, bersama Ketua MD GPdI Sulawesi Utara, Pdt. Yvonne Awuy-Lantu menggunting pita launching Program Serunai 2025 di GPdI Pusat Samrat Manado, Minggu, (14/12/2025) (foto:ferry)
Koran Manado News – Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Utara telah secara resmi melaunching program Serunai (Semarak Rupiah Hari Natal Penuh Damai), Minggu (14/12/2025) di Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Sam Ratulangi Manado. Acara peresmian ditandai  pengguntingan pita oleh Kepala Perwakilan BI Sulut, Joko Supratikto, bersama Ketua Majelis Dewan (MD) GPdI Sulawesi Utara, Pdt. Yvonne Awuy-Lantu.

Program ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan Uang Layak Edar (ULE) atau uang baru yang meningkat menjelang perayaan Hari Natal dan Tahun Baru.

“BI memang selalu mendorong penggunaan transaksi digital melalui berbagai inovasi. Namun, kami sangat menyadari bahwa uang tunai masih menjadi kebutuhan primer banyak masyarakat, terutama untuk keperluan perayaan, belanja, dan hiburan keluarga. Oleh karena itu, kami mengadakan Serunai mulai hari ini sampai tanggal 23 Desember 2025, dengan tujuan menyediakan uang layak edar yang masih baru dan bersih,” ungkap Kepala Perwakilan BI Sulut, Joko Supratikto, usai launching.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, aktivitas ekonomi masyarakat cenderung meningkat pada periode ini, sehingga kebutuhan akan uang tunai juga ikut bertambah, meskipun BI terus mendorong digitalisasi transaksi.

Lanjut Joko. Serunai 2025 adalah kemudahan penukaran bagi masyarakat yang tidak membawa uang tunai. Masyarakat hanya perlu melakukan scan QRIS yang disediakan di lokasi penukaran, dan nantinya akan menerima uang baru sesuai dengan nominal yang dipilih.

“Inovasi ini diharapkan mempercepat proses layanan dan meningkatkan kenyamanan masyarakat,” ujar Joko.

Untuk menjangkau lebih banyak masyarakat, BI Sulut bekerja sama dengan 10 gereja yang tersebar di Kota Manado, Tomohon, dan Bitung. Selain itu, ada juga 6 mitra kerja lain yang mendukung pelaksanaan program ini.

Sementara, di Kotamobagu, BI akan melayani penukaran uang baru melalui kas keliling yang akan berkunjung ke berbagai titik strategis.

Pada lokasi peresmian di GPdI Sam Ratulangi Manado, BI Sulut telah menyediakan dua kasir penukaran untuk melayani antusiasme jemaat yang baru selesai melakukan ibadah. Banyak jemaat langsung mengunjungi lokasi penukaran segera setelah acara ibadah selesai.

Untuk memastikan pemerataan, BI menetapkan batas maksimal penukaran sebesar Rp5 juta per orang. Paket penukaran yang ditawarkan terdiri dari berbagai pecahan uang kertas, yaitu:

– Pecahan Rp100 ribu: 20 lembar (total Rp2.000.000)

– Pecahan Rp50 ribu: 25 lembar (total Rp1.250.000)

– Pecahan Rp20 ribu: 50 lembar (total Rp1.000.000)

– Pecahan Rp10 ribu: 50 lembar (total Rp500.000)

– Pecahan Rp5 ribu: 50 lembar (total Rp250.000)

Joko menyampaikan bahwa BI Sulut telah menyiapkan total uang baru sebesar 14 hingga 15 miliar rupiah untuk program Serunai 2025. Jumlah ini dihitung berdasarkan perkiraan kebutuhan masyarakat yang dikumpulkan dari berbagai sumber.

“Kami berharap dengan jumlah uang yang disediakan ini, kebutuhan masyarakat akan uang baru jelang Natal dan Tahun Baru dapat terpenuhi sepenuhnya. Semoga program Serunai ini dapat memberikan kebahagiaan dan kemudahan bagi seluruh warga Sulawesi Utara,” pungkas Joko.(ferry)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *