Koran Manado News – Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025 Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Sulawesi Utara dilaksanakan, Jumat,(28/11/2025) bertempat di Lantai 3 KPWBI Sulut.
Pertemuan Tahunan Bank Indonesia atau PTBI merupakan puncak High Level Event Bank Indonesia yang telah diselenggarakan secara rutin setiap tahun sejak 1969. Selain itu, PTBI juga menjadi ruang penyampaian arahan dari Presiden RI tentang kebijakan Pemerintah ke depan. Pandangan dan arahan ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pemangku kepentingan nasional dan daerah termasuk bagi pelaku industri, investor, dan kalangan dunia usaha dalam menentukan berbagai kebijakan atau keputusan bisnis.
PTBI tahun ini, Bank Indonesia mengangkat tema “Tangguh dan Mandiri: Sinergi Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Lebih Tinggi dan Berdaya Tahan”.
Deputi BI Sulut Renold Asri dalam pemaparan, mengatakan, Perekonomian Indonesia terus menghadapi dinamika global yang penuh ketidakpastian, mulai dari perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia, gejolak harga komoditas, hingga perubahan struktur ekonomi domestik yang menuntut adaptasi kebijakan secara cepat dan tepat.
Dalam situasi tersebut, ketangguhan dan kemandirian menjadi fondasi utama untuk menjaga stabilitas sekaligus mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional, baik melalui penguatan kapasitas domestik maupun peningkatan daya saing berbagai sektor produktif.
Dikatakan Renold, Upaya memperkuat resiliensi ekonomi tidak dapat dilakukan secara terpisah, sehingga diperlukan sinergi yang erat antara Bank Indonesia, Pemerintah Pusat dan Daerah, pelaku usaha, perbankan, lembaga keuangan, akademisi, serta seluruh pemangku kepentingan guna memastikan stabilitas makroekonomi tetap terjaga, momentum pertumbuhan ekonomi terus berlanjut, serta ketahanan perekonomian nasional semakin kuat dan adaptif terhadap berbagai tantangan global, demi mencapai visi Indonesia Emas.
“Kinerja perekonomian Sulawesi Utara dapat terlihat capaian pertumbuhan Sulut pada triwulan III 2025 yang tumbuh positif 5,39% (yoy). Pertumbuhan ekonomi Sulut tersebut kembali melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang tumbuh 5,04% (yoy),” ujar Renold.
Sementara itu dari sisi inflasi, inflasi Sulut pada bulan Oktober 2025 berada sedikit di bawah rentang sasaran inflasi nasional, yaitu sebesar 1,48% (yoy). Mendekati akhir tahun, inflasi Sulut perlu untuk terus dikawal agar tetap terjaga untuk mempertahankan daya beli masyarakat. Sinergi pengendalian inflasi yang telah kita lakukan sepanjang tahun 2025 niscaya akan berbuah manis untuk capaian inflasi tahun ini.
Dari Sistem Pembayaran, kami dapat sampaikan bahwa akseptansi digital semakin diterima masyarakat secara luas. Sampai dengan Oktober 2024, jumlah merchant QRIS di Sulawesi Utara mencapai 355.386 merchant.
Lebih lanjut, jumlah pengguna QRIS di Sulut mencapai 514.138 pengguna di tahun 2025 ini. Nominal transaksi QRIS di Sulut sebesar Rp4,63 triliun, dengan 42.154.012 volume transaksi sepanjang tahun 2025.
Implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) di Sulawesi Utara berhasil mempertahankan Kategori Digital pada tahun 2025 untuk seluruh Pemda baik di Provinsi maupun Kabupaten / Kota dengan nilai pada kisaran 90%. Secara lebih spesifik, Indeks ETPD Pemda Sulut menunjukkan peningkatan walaupun terdapat sedikit koreksi pada indeks tertinggi.
Kerja keras, sinergi dan kolaborasi erat yang telah dijalin bersama segenap pemangku kepentingan.
Renold berharap semangat kerja dan kolaborasi yang telah terjalin dapat makin kuat sehingga perekonomian Sulut dapat tumbuh dengan harga yang terjaga.
“BI juga akan memberikan anugerah apresiasi kepada stakeholder yang paling proaktif, kooperatif dan kolaboratif sepanjang pelaksanaan seluruh program kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara tahun 2025,” tandas Renold. (fer/adv)






