Hadirkan Narsum Ketua DKPP, Ketua Bawaslu Sulut, Dekan Fisip Hingga Kadiv Terkait, Kenly Buka Media Gathering KPU Sulut 

Media Gathering dibuka Ketua KPU Sulut Kenly Poluan.  Tampil sebagai narasumber  Ketua DKPP RI Mohammad Tio Aliyansah, Ketua Bawaslu Sulut Ardiles Mewoh, Kadiv Perencanaan, Data dan Informasi  KPU Sulut Lanny Ointu,  Kadiv Teknis Penyelenggara Salman Saelangi, dan Dekan Fisip Unsrat Dr Ferry Liando, serta Plt Sekertaris KPU Meidy Malonda.

Bacaan Lainnya

Dalam sambutan pembukaan , Ketua KPU Sulut Kenly Poluan  mengatakan, pertemuan bersama media ini bertujuan untuk berdiskusi bersama proses pemutakhiran data, pencocokan dan penelitian Pilkada 2024.

“Secara progres proses tahapan pemutakhiran data pemilih ini berjalan lancar. Tapi tentu saja ada masalah-masalah yang dihadapi di lapangan, sampai teman-teman pantarli harus datang dua atau tiga kali untuk melakukan pencocokan dan penelitian serta terus membangun komunikasi dengan Bawaslu agar prinsip-prinsip pemutakhiran bisa dilakukan. Prinsipnya,dari kami KPU semua yang masuk daftar pemilih harus terdaftar. Lepas dari semua proses yang kami jalani dan sekarang ini masi pemutakhiran data, memang ada target, Akselerasi terlalu cepat. Takutnya banyak yang tercecer.

“Kita mengamati, mengevaluasi secara bersama dinamika yang terjadi dalam pemutakhiran data pemilih. Tapi memang ada satu tahapan yang dijalani tetapi pengalaman kita dalam semua tahapan pilkada yg tercecer bisa masuk nanti saat DPS yang penting DPT-nya belum ditetapkan. Proses pemutakhiran data akan berlanjut selama 3 sampai 4 bulan kedepan,”jelas Kenly.

Ketua DKPP RI (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum Republik Indonesia) Mohammad Tio Aliyansah, yang turut hadir dalam kegiatan media gathering ini sebagai salah satu narasumber menyampaikan apresiasinya bagi para penyelenggara Pemilu 2024 di Sulut serta berharap Pilkada Sulut nantinya akan berjalan dengan baik.

“Pertama tentunya saya mengapresiasi teman-teman penyelenggara Pemilu di Sulut yang sudah bekerja dengan luar biasa, semiga penyelenggaraan Pilkada kedepan nantinya bisa berjalan lancar, aman, dan damai dengan mengedepakan profesionalitas semua jajaran KPU”, ucap Tio Aliyansah.

Sementara, Ketua Bawaslu Sulut Ardiles Mewoh menyampaikan, Saya informasikan bahwa sampai dengan 10 hari pelaksanaan Coklit, atau setelah KPU melaksanakan coklit tahap 1, sudah ada 154 saran perbaikan yang di di tunjukkan oleh jajaran pengawas Pemilu kepada KPU baik melalui kabupaten kota melalui kecamatan di Desa kelurahan sejauh ini kami masih melakukan evaluasi.

Bawaslu terus berkomitmen untuk melakukan pengawasan semaksimal mungkin. tentu masih ada waktu, itu dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh teman teman KPU. Kami apresiasi capaian yang sudah 99 persen.

“Kami berharap KPU jangan hanya mengejar realisasi capaian coklit. Kita sudah warning jangan cuma sekejar realisasi coklit, jangan cuma kejar 90% atau 100%, Karena bukan itu yang kita cari. Yang kita cari adalah bobot atau kualitas coklit. Jangan datang ke rumah tidak ketemu orangnya sudah dianggap di coklit.

Disampaikan, kita akan cek ini 99% ini apakah sudah memang menanyakan mengkonfirmasi kepada pemilih. Atau hanya sekedar datang. Karena dari konfirmasi banyak sekali yang di temui tidak ada orangnya. Tapi waktu masi banyak, saya himbau bisa di review kembali kita cek sampai tuntas. Lebih baik kerja detail dan selesai dari pada 100 persen tapi banyak sisanya.

“Terimakasih teman-teman media yang terus konsisten mengawal pelaksanaan demokrasi di Sulawesi Utara, sehingga partisipasi pemilih pada pemilu 2024 tertinggi secara nasional,”ucap Mewoh.

Selain itu, Narasumber yang dihadirkan KPU pengamat politik Fery Liando pada kesempatan ini menyampaikan, bagaimana kita mempersiapkan data pemilih bukan hanya lengkap tetapi juga berkualitas. Kita memang mengukur kualitas Pilkada itu bukan hanya ditentukan oleh terselenggara dengan baik tetapi paling tidak ada hal-hal yang perlu menjadi standar untuk kita gunakan untuk  membentuk suatu Pilkada apakah dia itu mau melahirkan sebuah harapan yang diinginkan atau tidak.

“Yang pertama terlihat dari sisi prosesnya apakah proses itu berjalan dengan baik kemudian yang kedua itu hasilnya. apakah yang kita pilih itu pemimpin-pemimpin yang kita pilih itu adalah pemimpin-pemimpin yang sesuai harapan atau tidak. kemudian yang ketiga itu adalah benefitnya,” tutur Liando. (theo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *