Manado, koranmanadonews.com- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mencatat Ekonomi Sulut tumbuh 5,13 persen pada triwulan II-2024, dan lebih tinggi dari perumbuhan ekonomi nasional
Kepala BPS Provinsi Sulut, Aidil Adha, mengatakan, Ekonomi Sulawesi Utara pada triwulan II-2024 mengalami pertumbuhan sebesar 5,13 persen (y-on-y).
“Ekonomi Sulawesi Utara tumbuh konsisten di atas 5 persen hingga Triwulan II-2024. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional. Dan, seiring peningkatan mobilitas dan daya beli masyarakat,” ungkap Aidil, saat menyampaikan berita resmi statistik, di Kantor BPS Sulut, Senin (05/08/2024) siang.
Dari sisi produksi, lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 7,37 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 5,01 persen.
“Ekonomi Sulawesi Utara Triwulan II-2024 tumbuh sebesar 5,63% (q-to-q). Sejalan dengan pola musiman di tahun-tahun sebelumnya, pertumbuhan di triwulan II lebih tinggi dari tiwulan I,” ujar Aidil.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 20,47 persen.
Lanjut Aidil, Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Impor Barang dan Jasa sebesar 16,27 persen
“Perekonomian Sulawesi Utara berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2024 mencapai Rp46,26 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp26,58 triliun,” tandas Aidil.
Secara kumulatif, kata Aidil, ekonomi Sulawesi Utara semester I-2024 dibandingkan semester I-2023 tumbuh sebesar 5,37 persen
Dijelaskan Aidil, peningkatan mobilitas masyarakat terlihat dari jumlah penumpang angkutan laut yang naik 4,38 persen, dan tingkat penghunian kamar hotel bintang yang meningkat 7,39 persen poin di triwulan II-2024.
“Daya beli masyarakat meningkat seiring laju inflasi yang terkendali, pemberian THR dan gaji ke-13 ASN, pertumbuhan penjualan riil barang-barang retail, dan kredit konsumsi yang juga mengalami pertumbuhan,” ungkap Aidil.
Selain itu, kata Aidil,pertumbuhan ekonomi Sulut juga didorong oleh aktivitas produksi pertanian yang tumbuh stabil. Tanaman padi dan jagung yang tumbuh secara signifikan memberikan kontribusi yang besar pada kategori pertanian.
“Selama triwulan II-2024 terjadi peningkatan produksi yang tinggi pada tanaman perkebunan khususnya cengkeh,” tuturnya
Menurut Aidil, penjualan listrik yang tumbuh stabil ikut menopang pertumbuhan ekonomi di triwulan II-2024. “Penjualan listrik sepanjang triwulan II naik sebesar 3,54 persen, terutama didorong konsumsi listrik segmen bisnis dan industri,” paparnya.
Aidil menjelaskan, hampir semua lapangan usaha tumbuh positif, kecuali lapangan usaha pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang yang terkontraksi 0,89 persen.
“Tiga lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi yakni penyediaan akomodasi dan makan minum, pertanian, kehutanan,
dan perikanan, serta perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda
motor,” tukasnya.
Dia juga mengatakan, libur hari besar keagamaan nasional, serta liburan sekolah memicu peningkatan pada tingkat hunian hotel dan konsumsi di restoran serta rumah makan.
“Selain itu, banyaknya pertemuan tatap muka atau yang diselenggarakan di hotel, oleh pemerintah maupun swasta, turut mendorong pertumbuhan lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum,” katanya.
Aidil menambahkan, pertumbuhan pada lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan bersumber dari peningkatan produksi tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan yang mulai memasuki masa panen raya.
“Pertumbuhan lapangan usaha perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor didorong oleh meningkatnya daya beli masyarakat seiring dengan pembayaran THR dan gaji ke-13,” pungkas Aidil.(theo)