BI Sulut Siapkan 5M, Prasmuko : Ekspedisi Rupiah Berdaulat Merupakan Program Sosialisasi CBP dan Literasi Pendidikan

Bitung, koranmanadonews.com– Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulut bersama dengan Lantamal VIII, Dinas Pendidikan Sulut dan Badan Peningkatan Mutu Pendidikan (BPMP) Sulut melepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat dari Satrol Lantamal VIII Bitung.

Bacaan Lainnya

BI Sulut bersinergi dengan Lantamal VIII, Dinas Pendidikan Sulut, dan BPMP Sulut, akan mengunjungi Pulau Miangas, Pulau Karakelang, Pulau Kawaluso, Pulau Sangihe, dan Pulau Tagulandang. Modal kerja yang dibawa oleh Tim ERB sebesar Rp. 5 Milyar, Selasa, (4/6/2024).

Dengan menggunakan KRI KAKAP 811 akan mengunjungi Pulau Miangas, Pulau Kakorotan, Pulau Karakelang, Pulau Kawaluso, dan Pulau Tagulandang.

Kegiatan yang dilaksanakan yaitu Penukaran Uang Layak Edar (ULE) : Menyerap uang tidak layak edar dari masyarakat dan perbankan dengan berbagai pecahan, untuk digantikan dengan uang fresh/layak edar.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara Andry Prasmuko menjelaskan bahwa ekspedisi ini merupakan salah satu program Sosialisasi Cinta, Bangga, Paham Rupiah (CBP) dan Literasi Pendidikan untuk mengedukasi.

Fungsi dan peran Uang Rupiah dalam arti dan makna yang lebih luas, untuk menjadikannya satu-satunya alat pembayaran yang sah di NKRI, baik dalam bentuk tunai, nontunai maupun transaksi.

Digital serta konsultasi Klinik Pendidikan, pemulihan Pembelajaran. Penyerahan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI). Selain itu ekspedisi ini juga membawa bantuan sebesar Rp. 700jt ke Kepulauan, termasuk Rp. 300jt diantaranya.

Untuk bencana alam Pulau Tagulandang, berbentuk sembako, peralatan olahraga, dan alat musik, buku-buku pengetahuan, dan untuk Tagulandang diantaranya seng, terpal, obat-obatan yang terkena.

Musibah Gunung Ruang, serta dari BPMP dan Dinas Pendidikan yang membagikan buku-buku bacaan berkualitas.

Sebanyak Rp5 Miliar modal kerja dibawa untuk menjaga ketersediaan uang layak edar dan menarik uang lusuh dari masyarakat di P. Miangas, P. Kakarotan, P. Karakelang, P.Kawaluso dan P. Tagulandang. (theo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *