Koran Manado News– Industri Jasa keuangan (IJK) khususnya perbankan, di Sulawesi Utara (Sulut) menunjukkan kinerja sangat baik hingga triwulan II tahun 2025.
Hal itu terlihar terlihat dari pertumbuhan asset 102,932 Triliun yoy 4.93 %, dana pihak ketiga (DPK) 34,301 Triliun yoy 4.92% , maupun kredit 54,183 Triliun yoy 4.64%.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara (Sulutgomalut), Robert Sianipar, mengungkapkan IJK di Sulawesi Utara mempunyai daya tahan yang cukup. Terlihat dari rasio permodalan dari lembaga jasa keuangan yang berkantor pusat di daerah seperti BPD dan BPR.
“Selain itu resiko kredit dari IJK relatif terjaga, ada di kisaran masing-masing 2,55 persen. Jadi masih di bawah treshold atau di bawah angka 5 persen,” ujar Robert, saat Media Update OJK SulutGo-Malut, Selasa,(16/09/2025).
Menurutnya, lembaga jasa keuangan mengalami pertumbuhan, indikatornya yaitu pertumbuhan aset, DPK, dan juga kredit. Kemudian daya tahannya diukur dari ketahanan permodalan, kemudian resiko kreditnya atau NPL relatif terjaga.
Robert juga mengatakan NPL Provinsi Sulut Juni 2025, dimana BPR tertinggi NPL nya 8,23 % dibandingkan Bank Umum yang hanya 2,38 %.
Menurutnya, pada Bank Umum, sektor ekonomi Pemilikan dan peralatan Raumah Tangga lainnya termasuk pinjaman multiguna, dan bukan lapangan usaha lainnya mengalami kenaikan NPL tertinggi. Yaitu sebesar Rp.9,39M (4.6%mtm), dan Rp7,24M(5,07%mtm).
Sedangkan, BPR peninhktan terbesar terjadi pada sektor ekonomi jasa kemasyarakatan, sosialbudaya, hiburan dan perseofranagn lainnya serta lapaangan usaha lainnya maxsing-madsing sebersar Rp.8,97M (76.65%mtm) dan Rp3,93M(8.76% mtm).
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara (SulutGo-Malut), Robert Sianipar, saat Media Update OJK SulutGo-Malut didampingi, Budiman P. Siahaan – Kepala Divisi Pengawasan PEPK, Keuangan Daerah, dan Layanan Manajemen Strategis, Graha Anggar Perbawa – Asisten Direktur Senior Pengawasan LJK, dan dari unsur IJK, yakni Fanny Walandauw – Kepala Departemen Bisnis dan Support PT Pegadaian (ferry)